tanjakberita.com -
PEKANBARU-Manaek Siahaan, Pengusaha Kebun Kelapa Sawit asal Desa Lobusiregar, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyerahkan 500 Hektar Lahan Perkebunan Kelapa Sawit miliknya di Dusun IV Tapui Indah, Desa Kesuma (Bukit Kesuma), Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau kepada Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH) di Lantai II Kompleks Gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Senin (14/07/25).Pengusaha Kebun Kelapa Sawit Manaek Siahaan didampingi aktivis NGO, Larshen Yunus menegaskan pihaknya berkomitmen dan tegak lurus mengikuti setiap aturan negara terkait Pemulihan Hutan Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)." Kehadiran kami ini mempertegas posisi sebagai Warga Negara yang baik, yang taat terhadap setiap aturan hukum di negeri ini. Kami bersama pak Manaek Siahaan berkali-kali memastikan, bahwa Pengembalian Lahan seluas 500 Hektar ini tanpa adanya tekanan apapun alias ikhlas lahir dan bathin" ujar Larshen Yunus.Lebih lanjut ditambahkan Larshen Yunus, pihaknya dari dulu tetap sama, yakni setia digaris perjuangan rakyat, taat dan tegak lurus terhadap setiap aturan maupun peraturan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)." Berdasarkan berkas surat menyurat dari Pemangku Adat Petalangan Batin Hitam Sungai Medang, kami tegaskan sekali lagi, agar
Satgas PKH segera memulihkan kembali lahan seluas 500 hektar itu" ungkap Larshen Yunus, seraya menunjukkan berkas yang dimaksud.Larshen Yunus mengajak semua pihak untuk selalu mendukung program pemerintah, terutama terkait dengan Pemulihan Paru-Paru Dunia di Kawasan TNTN.Sementara Manaek Siahaan sebagaimana disampaikan Larshen Yunus menegaskan pihaknya setia bersama bapak Presiden Republik Indonesia, Jenderal Purn TNI Prabowo Subianto." Ayo bapak ibu semua, mari kita dukung kinerja Satgas PKH, sepanjang itu demi kepentingan negara kita hormati, bersatu, berjuang dan menang, demi Pemulihan Paru-Paru Dunia di TNTN" tutup Larshen Yunus.(*)